Jumat, 01 Oktober 2010

SUKMA PILIHAN KAMI

Cerita dimulai ketika pilihan ditentukan. Memilih bukan hanya untuk menentukan,memilih berarti menerima,dan siap menghadapi resiko apapun dari yang kita pilih.Siswa-siswi baru Sukma Bangsa baru saja menentukan sebuah pilihan yaitu’’menimba ilmu disekolah Sukma Bangsa’’,tentu saja itu bukan pilihan mudah.Setelah melewati tahap pemikiran yang begitu panjang,akhirnya Sukma Bangsa menjadi pilihan kami.
Kala itu kami hanya tahu,Sukma Bangsa mempunyai Guru yang pintar,bangunan yang mewah,fasilitas yang lengkap,proses belajar yang nyaman,hanya itu variabel yang menjadi modal kami. Jujur dengan modal seperti itu kami siap untuk bertahan dalam resiko ini.
Hingga tiba masanya ketika waktu mengukir sejarah indah itu.
Pagi itu kami berjalan gusar dari rumah, memendang langit yang tersenyum. Lalu’’SELAMAT DATANG DISEKOLAH SUKMA BANGSA’’sebuah tulisan membuat firasat kami galau. Galau karena kami telah memasuki era baru dalam sejarah hidup.Lalu kami beranjak menuju sekolah.Ternyata hipotesis kami benar,setelah kami melihat keadaan sekolah dan kondisi para guru.Satu kalimat dari guru membuat kami merinding’’Di Sukma Tidak dibolehkan mencontek’’ sejenak lalu,terbawa persepsi bahwa itu hanya bualan semua orang berkata seperti itu, tapi pada kenyataanya itu hanya impian yang jauh kenyataan.Selanjutnya waktu yang mengisahkan kepada kami tentang semuanya,kegeniusan guru,keramahtamahan muridnya,serta bermacam hal menarik lain dari sekolah ini.Tapi ada satu yang waktu sembunyikan dari kami.dan anehnya waktu tak mau membuka rahasia satu kata itu,ia ingin kami yang mencari kata kunci tersebut.

Waktu terlalu mesra bergulir,dan kamipun merasakan aura yang berbeda dari biasanya. Ternyata kalimat Guru ketika itu benar,dan terbukti bukan hanya dari banyak kata-kata yang keluar dari mulut guru tapi,semakin hari semakin banyak ketegasan yang tak sekedar omongan. Hati kami menciut.dan akhirnya Sukma menceritakan sendiri tentang rahasia itu.Rahasia yang membentuk pondasi awal kesuksesan kami.Rahasia yang menjadi modal kami hidup lebih sportif.Rahasia yang menguatkan tekad kami akan resiko menjaring jutaan ilmu disini.Lantas orang bertanya sesungguhnya apa rahasia itu?.Hati kami dengan tulus menjawab’’Sekolah ini punya suatu yang lebih berharga dari apapun,yaitu KEJUJURAN’’.

Tak ada jalan kembali

‘’Tempat apa ini’’, gemuruh batinku. Sepi, terang tapi kelam. Jalan membentang didepanku, ‘’ya ‘’ hanya didepanku. Terlalu sulit untuk mempercayai bahwa, jalan itu tak ada dibelakang dan arah lainku. Kakiku perih telah melangkah dijalan yang sama, tanpa dapat kembali kearah yang ingin kudatangi. Pemandangan hampa tersebar disepanjang jalan, dan duri terhujam disepanjang perjalanan ini. Matahari sama sekali tak bersahabat dengan ku, menjulur kesombongan lidah sinarnya memaksa kelelahan bersarang ditubuhku.
Telah lama kelelahan menyiksa batin dan ragaku, kuputuskan untuk beristirahan di disebuah pohon yang kering tanpa memberi kesegaran. Sesekali kumemandang dikejauhan, kuamati hanya ada ruang didepan dibelakang hampa, tanpa ada sesuatu yang menempati sesuatu. Batinku kisruh’’. Aku berada didunia yang aneh. Aneh sekali, sangat sulit kujelaskan, sangat susah kugambarkan, namun sangat sakit bila ku lihat sendiri kenyataan ini.
Hilang rasanya nyeri ini, namun kepanasan masih menderaku dalam kelabut batin yang hancur. Perlahan kutatapi dikejauhan, bayangan putih memudar menjelma, menjulang tinggi di kejauhan jalan tanpa batas. Ku rapa batin yang gemetaran, kutatapi dari perlahan bayangaan tersebut yang kian lama kian terpampang kejelasan.’’ Ini adalah tantangan, ‘’seru batin ku. Sejenak aku berfikir aku akan lari, menjauh dari bahaya, dilain hal aku merasa tidak ada lagi jalan untuk kembali. bilaku tetap berjalan aku akan mati dengan bahaya didepan, aku tidak mau’’, bisik bagian kecil hatiku. Lama aku berfikir untuk memulai, namun ternyata aku telah menghabiskan waktu yang terus berputar. Kuperhatikan bayangan putih yang sudah jelas itu kian mendekat. Ketakutanku semakin hebat. Tubuhku gemetaran, dilanda ketakutan yang mencekam.
Dalam ketakutan, sejenak ku dengar suara berkelebat di telingaku. ‘’Kau harus lari dari jalan ini, pergi keluar dari orbit perjalanan ini, sekarang juga. Jika tidak bayang itu akan menyiksamu’’, bujuk pohon yang bisa berbicara. Aku semakin tidak mengerti apa arti semua ini. Aku menjerit’’AAAaaaaaa’’. Aku sudah tak mampu melewati semua ini, ini sangat berat bagiku.
Bayangan itu semakin mendekat, mendekat, hanya tinggal berberapa saat lagi aku akan musnah pikirku.
Tiba-tiba terdengar gemuruh dari matahari, yang berkata’’hadapi apa yang ada didepanmu, kuatkan dirimu oleh semua tantangan ini, karena ini hanya lah bagian kecil dari seluruh perjuanganmu’’. Aku semakin tak mengerti, karena dari tadi matahari menjadi penghalang bagiku, ia membakar ragaku, dalam perjalanan ini, tapi mayakinkan ku untuk tetap maju. Namun, aku jadi semakin penasaran bagaimana rasanya melewati bayangan kelam tapi nyata itu.
Dengan penuh kepasrahan kulangkahkan kakiku yang kian melemah, kusatukan telapak kakiku dengan bumi, secara perlahan. Ia semakin mendekat, mendekat. Tekatku semain bulat, kemantapnku semakin merapat.
Blass!!!!!!.
Ajaib, banyangan itu melewatiku begitu saja. Dingin terasa, ditubuhku. Kesegaran kembali menyergap kelelahan. Kesejukan, demi kesejuan kurasakan sangat dasyat. Perlahan hatiku mulai gembira, riang tanpa kata. Bayangan itu hanyalah sebatas, dilemma ketakutan yang tak lebih bagaikan sebuah permainan air yang sederhana. Ini sungguh lauar biasa.
Aku berteriak, meloncat, bersyukur, dan mengakui kebodohan ku tadi yang takut pada banyangan yang hanya ilusi. Sekilas memang bayangan itu menakutkan, namun, ketika kemantapan hati telah merajut kepasrahan, apapun bisa terjadi, dan aku kembali bahagia.
Kulanjutkan perjalanan dengan hati riang. Kuperhatikan kebelakang masih tidak ada jalan bagiku untuk kembali. namun kemantapan hatiku terus membawaku maju kedepan, walaupun tanpa tujuan. Namun, aku yakin tujuan itu akan aku dapatkan dalam getir perjuanagan ini.
Tak lama, banyangan demi banayangan kembali muncul. Dan kesegaran, serta kebahagiaan bersarang ditubuhku setelah bayangan itu pergi.
Begitulah selanjutnya , matahari tetap panas menyengat tubuh. Namun setelah tantangan pergi melewati tubuhku, aku kembali bersemangat berjalan.
Aku terus berjalan, hingga pada suatu saat, kau berpikir sejenak.
‘’Hari tak pernah senja disini’’. Namun seseorang mengatakan kepadaku, bahwa senja, disini akan datang ctiba-tiba, tanpa pemberitauan sebelumnya. Aku tersenyum, dan berkata’’tadi aku sudah menemukan lilin, dan itu akan ku nyalakan ketika malam datang, hanya itu’’.

PETA-PETA MIMPI

Membangun mimpi dilandasi oleh sebuah hasrat untuk memetik hasil dimasa depan. Namun mimpi hakikatnya bukanlah mengajak kita berangan-angan, dan membentuk pribadi membual dalam diri kita…



Mimpi adalah hal yang memacu diri kita agar berusaha lebih keras. Mimpi bagai sebuah peta, yang memiliki system penunjuk arah yang tepat untuk kita…



Tanpa Peta, mungkin kita sangat susah untuk menemukan tujuan didaerah yang belum pernah kita jalani, yaitu masa depan. ..

Mimpi laksana, sebuah peta yang membuat kita kembali berpikir,’’okey sekarang semua sudah jelas, ini target saya’’.



Namun kawan ada hal yang penting pula, yang patut kita pertanyakan yaitu, bagaimana cara menggunakan peta hidup itu………



Cara satu-satunya yaiutu berusaha, belajar semaksimal mungkin, dan berdoa,,,……………mungkin Tips sangat sering kita dengar,,tapi yakinlah ini langkah luar biasa ampuh



Dan Tempel ,,Peta Mimpi2 kalian didalam kamar……..buatlah ia sejelas mungkin,,,agar kalian mudah untuk mengetahui arah2nya,,,,,

Sehingga, arah2 itu segera tertanam dalam hati kalian masing2,dan jangan pernah kalian mencabutnya kapanpun, apapun alasannya,……….

Karena mimpi bukan sebatas tentang statement , namun mimpi adalah Usaha mengubah keTIDAKMUNGKINAN menjadi hal yang LUAR BIASA……

SELAMAT MENEMPUH UJIAN TENGAH SEMESTER,,,,

SEMOGA BISA MENJADI LANGKAH2 BESAR MENUJU MIMPI2 KITA………….

Ku usahakan menulis ini dalam hati yang gundah, tentang kondisi pahlawan Hidupku. Walau, apapun yang terjadi kehidupanku harus tetap berjalan.oleh karena itu kembali kubagikan setetes semangat, untuk sahabat-sahabat terbaikku sepanjang masa.

Oase Dan Mimpi

Oase Dan Mimpi …………..
Derap langkah terus melaju,,,
Getaran jalan terasa sangat hebat,,,,
Kaki, tanpa alas menapaki jalan yang luas, mendaki bukit, terus menuruninya. Misteri hidup sangat tersirat dibalik perjalanan ini. Perjalanan yang menanggalkan setiap ketidakmampuan, menciptakan sebuah harapan besar demi hidup yang lebih bermakna.
Jalan berliku,mulai menikung,licin saat hujan, keras saaat terik mentari menyengat.
Dalam perjalanan ini, aku bertemu dengan beragam insan.
Mereka menyapa, membantu, menjatuhkan, dan ingin aku kembali, atau sekedar tersenyum memberi kehangatan perjalanan ini.
Aku percaya ini hanya sebuah perjalanan, yang pada saatnya kau akan sampai pada tujuan yang ingin kucapai, yaitu OASE Itu, Oase yang akan mengubah hidupku menjadi orang yang lebih berarti.
Oase yang akan membuatku membalas semua jasa orang yang telah membantuku, menyelesaikan semua misi ini.
Oase yang akan membuat ku berkata ketika aku telah sampai,’’Aku berhasil’’.
Oase yang akan mebuatku mendengarkan kata istimewa,’’Selamat,kamu telah berhasil’’, dari kerabat,keluarga, atau semua orang yang pernah mengenal tentang insan rapuh ini,’’diriku’’.
Namun aku selalu percaya, bahwa betapun aku mencoba melangkah,terus berjalan tertatih,yang menetukan takdir ku dengan Oase itu ialah Allah..
Dia yang selama ini menuntun setiap derap langkahku,,hingga aku bisa menjalani seperdelapan hidup yang amat mengerikan ini..
Terkadang aku berpikir untuk kembali, mencari Hal lain yang lebih mudah dlm perjalnan ini,,namun, selalu kuurungkan niatku melakukan itu,,aku harus tetap pada tujuanku,,aku harus istiqamah dengan tujuan itu,….
Entah apa yang membuatku bisa bertahan selama ini, namun yang pasti itu semua karena kekuatan sebuah mimpi,,Ya, sebuah Mimpi yang akan terus aku gelorakan atas nama dan Ridho-NYa..
Aku harus bersabar dalam perjalanan ini, karena aku hanya mempunyi duA pilihan besar,,menjadi sang pemberani atau pecundang….
Kawan, tentu aku akan memilih menjadi yang pertama,,,tetapi konsekuensinya,,sungguh sangat berat….
Apapun itu,,tetap akan ku halau..
Ini semua, demi tujuanku meneguk air di Oase yang sangat jauh itu,,air yang kelak akan kubagikan untuk Dua Golongan Orang, yaitu : semua orang yang pernah menagis kala aku sedih, dan untuk semua orang yang pernah tersenyum disaat aku bahagia.
Tunggu Aku Disana!!!!!!

Melodi dan Cinta

Antara melodi dan cinta………………….
Alunan melodi romansa,,membuat hati terhanyut dalam perasaan bertabur Cinta..
Memercikan sejuta kesan bahagia,,membuai hati yang gundah gulana….
Memaksa sepi terbang jauh ke angkasa,membawa sedih, perih, serta murka…
Alunan, naik beberpa oktaf….
Kini mulai,,terbang tinggi dalam bayang-bayang semu tentang cinta,…….
Dasar,,,,syair-syair asmara membuat hati selalu terbayang dirinya….
Yang jauh dipelupuk mata,,terhalang berbagai dimensi,,menerbangkannya kedalam jiwa,melalui perasaan aneh ini…..’’RINDU’’

Ketika senja berkata




Harapan terniang ketika menyambut fajar. Fajar hari ni fajar ramadhan, akupun berharap mendapatkan suatu yang berbeda mulai fajar ini. Bagiku fajar ini tetap biasa, seperti biasa, mentari yang tersenyum, langit yang manja, tak ada yang berbeda kecuali harapan yang tidak sama. Fajar ini aku sangat berharap dapat membuka lembaran baru bagi hidupku, hidupku untuk kembali kepada yang maha kuasa. Hidup untuk kembali setia menjadi seorang hamba yang bertaqwa.tak lama ku termenung dengan harapan ini, sembari terdenganr suara. ‘’Dinda, kemari bantu ibu’’, suara ibu terdengar dari dapur. Perlahan kutinggalkan pondok fajar, tempat dimna selalu aku mennati ia. Kugerakkan kaki menuju dapur yang siap kubersihkan setelah sahur pertama tadi pagi. Sambil kubersihkan kompor kotor, diam-diam kuperhatikan mata lembut ibuku, ynag sekaligus menjadi ayah dan merangkap menjadi sahabat baikku. Perlahan kutatapi mimik yang seakan menutupi sebuah rahasia, yaitu kesedihan. Betapa tidak ibu telah lama membesarkan ku sendiri, setelah ayah meinggal saat aku kecil. Selama ini ia selalu menngisyaratkn kepadaku tentang kesabaranlewat hidupnya. Lamunanku berkhir seiring pekerjaanku selesai. ‘’EM”, sahutku sambil berjalan menuju kamar. Dikamar perlahan tapi pasti kusatukan punggung yang kaku dengan kasur kuno buatan tahun 80-anwarisan ayah. Selang berapa saat kurasakan kurasakan ketenangan dan kedamaian terbang membawa harpan kealam mimpi. Aku tertidur kelelahan.
Jam menunjukkan angka 1 siang, aku kembali melihat dunia yang heran. Aku kembali kekamar mandi sambil menguap sisa-sisa tidur. Baru saja selesai mandi tiba-tibaHP-ku berdering Anna SMS, dia janji menjemput ku pergi kerumah sitti teman kami. Lantas kujawab,’’na, apa tidak nanti sore saja?’’.’’pokoknya sekarang,lagian ruamh sitti jauh ntar gak kesampean,’’balas Anna. ‘’OKEY DEH’’, jawabku sambil tersenyum lucu. Tak lama berselangang kami pun beranjak dari rumahku, setelah dijemput Anna.
Ruamh sitti jaraknya 30 km dari rumahku. Sembari menempuh panas, kami bersepeda motor menuju rumah sitti dalam kondisi kamii berpuasa. Aku cuek aja pada semua nya, yang penting sampai kerumah sitti. Dalam perjalannan tepatnya diperempatan besar jalan, kulihat gadis kecil berkaleng kecil meminta-minta. Karena lampu merah, kami terpaksa berhenti. Sejenak gadis itu berkata’’,kak minta unag kak, saya udah dua hari belum makan’’. Kulihat gadis itu menangis setelah aku tinggalkan tanpa memberinyay apapun tidak uang. Anna memakai helm besar jadi kemungkinan besar ia tidak mendengarnya. Tapi tidak tau kenapa aku merasa terenyuh, tapi kenapa tidak aku tolong? Sesalku
Sesampai diruamah sitti kami pun bercengkerama hingga Asar. Tepat setengah enam kami pamit. Dalam perjalanan pulang kami bertemu kakek tua yang berputar-putar dijaln karena tidk dapat meliht. Sang kakek hampir tertabrak, namun anna keburu mengerem. Kla itu aku berkata’’he, kek kalu udah tua tidur aja dirumah ga usah shoping lagi’’. Ku tau Anna mendengar tapi ia tidak bersua. Buka puasa sampailah ia dirumahku. Dirumah segera kuminum Air Es dan makan dengan tergesa-gesa. Setelah makan aku kembali bersandar dengan kasur , tidur karena aku kekenyangan. Dari aam mimpi aku mendengar suara ibu , dan etrnyata ibu memanggil ‘’, Dinda , tu Anna jemput mau tarawehan.’’ Males Ah ma’’. Jawabku sambil tidur lagi.
Keesokan harinya aku juga melakukan hal yang sama yaitu kerumah sitti sampai senja.namun ada yang berbeda. Ketika pulang, sesampai disebuah persawahan yang luas, kami asyik menkmati senja. Sambil ngebut . aku sangat damai menikmati senja seperti ini. Lalu kuputuskan ana untuk berjalan santaikami pun menikmati pemndanagn sawah denag santai. Diufuk barat kulihat sang senja sedang tersenyum melihat kami , llu kulihat padi yang sedang tersenyum menunggu waktu berbuka. Tiba-tiba kulihat pipiet senja yang bernyannyi menuju sarang kearah senja, indah seperti mimpi. Dan tiba-tiba ada mobil truk yang ugal-ugalan menuju kearah kami, ana mengelak dan menghantam flamboyang ditepi jaln. DRUUUMM, trabakan terjadi , cepat , lalu gelap. Aku pingsan dirumah sakit. Aku ternbangun tapi tidak tau dimana , lalu kulihat seekor pipiet yang terbang kearahku sambil menjatuhkan sehelai daun , yang aku tidak tau itu daun apa. Lalu kubaca isinya.
Untukmu
Senja selalu indah bila kau tau, senja ialah masa dimana kau akan menemukan suatu hal yakni penyesalan. Namun ingat hidupmu belum senja, ubahlah hidupmu, sebelum air air mata penyesalan membasahi tangisan yang tak berarti.
Dari
Senja
Batinku kisruh . dan aku terbangun dari mimpi setelah pulg dari rumah siti, aku langsung terlelap. Tapi mimpi tadi begitu nyata dan tak terasa air mataku mengalir deras. Tanpa sadar batinku berjalan menelusuri perjalannaku selama ini. Perjalanan yang telah menyakiti hati semua orang. Perjalanan yang tiadk memmberi arti bagi siapapun, bahkan tidak untuk diriku. Satu kesimpulan yang ku ambil, aku bodoh. Aku telah menyia-nyiakan hidupku. Aku menagis sejadi-jadinya. Dan jiwaku berkata‘’untuk apa aku hidup ‘’. Tanap terasa hati kecilku melayang kealam mimipi tadi. Dan otak kecilku mengingat sebuah kaliamat bahwa hidupku belum senja. Tiba-tiba aku sangat behagia dengna kata-kata itu. Dan itu berarti akau masih mempunyai secerca harapan untuk kembali menata hidupku yang lebih baik. Trimaksih Ya Allah’’, syukurku.
Lalu kulirik jam yang telah menujkan pukul sembilan malam. Lalu kubergegas berwudhu dan shlat isya setelah itu berdoa dan memohon ampun kepada Allah. Dalam do’a ku berkat,’’ ya allah teriamaksih kau telah membukakan pintu hati hamba ya Allah , ya Allah kuatkan lah hidup hamba , dan beri yang terbaik bagi hamba ya Allah ‘’. Setelah berdo’a aku bergegas mengambil mushaf yang sangat jarang kusentuh dan membacanya hingga batinku tentram.
Setelah itu aku beristirahat dan bangun ketika sahur. Aku mencium tangan ibuku , ibu tidak bertanya apapun. Tapi aku tau beliau sngat bahagia. Setelah sahur aku mengaji, sembari emnunggu subuh . setelah subuh aku kembali kepondok fajar yang berada disamping rumahku. Pondok itu mengahadap tepat kesang fajar hadir. Sambil duudk aku pun mengingat masa lalu yang kelam, sambil tersenyum gembira . dan fajarpun tersenyum kepada ku.fajarpun telah tiba aku mulai bercerita lagi tentang segalnya, termaksud tentang senja sahabat fajar yang berkata sesuatau yang paling berharga dalam hidupku. Setelah itu aku pun menceritakan tentang kebohongan ku selma ini . fajar teman ku dulu aku hanya menganggapmu dan sahabat mu senja itu indah , tak lebih. Tapi kini aku baru mngerti bahwa fajar ialah masa dimana kita kembali suci, tanpa noda, dan senja ialah ketika masa telah berakhir dan kita kembalikepada sang pencipta. Dan pagi  ini aku kembali dengan wajah , hati serta , harapan baru unutk hidup yang lebih baik dan aku juga ingin ketika senja bagiku tlah tiba kau dapat  tersenyum sambil berjaln rabb. Mungkin inilah berkah ramadhan bagi hidupku Allh sang mah pemberi telah memberika jaln bagiku serta harapanku untuk menjadi yang lebih baik dibualn ini. Sambil tersenyum aku berkat, ‘’terimakasih yan Allah senja dan fajar adalh anugerahmu yang terindah.